Laporan hasil riset terbaru yang dikeluarkan oleh Pew Forum on Religion and Public Life menunjukkan bahwa populasi atau jumlah umat Islam penghuni bumi adalah sekitar 1,57 miliar jiwa, jumlah tersebut sama dengan 23% dari populasi manusia sejagat, yaitu 6,8 miliar jiwa.
Laporan tersebut direalese dengan judul “Mapping The Global Muslim Population”. Dari laporan tersebut juga dipastikan bahwa Indonesia menjadi negara dengan jumlah penganut muslim terbanyak di dunia, yaitu berkisar 200 juta jiwa, urutan kedua ditempati oleh Pakistan, dengan jumlah kaum muslim sebanyak 175 jiwa, dan kemudian India ditempat ketiga dengan jumlah 160 juta jiwa.
Tim Pew Forum menghabiskan waktu hampir tiga tahun untuk menganalisis data terbaik yang tersedia dari 232 negara dan wilayah. Penelitian itu bermaksud untuk mendapat gambaran komprehensif terbaik tentang populasi Muslim dunia pada waktu tertentu. Mereka mengambil data yang mereka gabungkan dari sensus dan survei nasional dan memproyeksikannya berdasarkan pada apa yang mereka tahu tentang pertambahan penduduk di setiap negara.
Bagi kita umat Islam tentu jumlah itu cukup mengegembirakan, sebab dari hasil riset tersebut juga bisa menjadi indikator keberhasilan umat Islam dalam menyebarluaskan ajaran agamanya, namun disisi lain, juga bisa menjadi sebuah keprihatinan tersendiri, sebab kuatitas yang makin besar belum didiringi dengan kualitas yang menggembirakan. Sebagai contoh Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar dunia, namun ternyata juga menjadi menduduki peringkat kedua (setelah Rusia) dalam hal pornografi, padahal orang Islam tahu, pornografi merupakan salah satu hal yang terlarang dalam ajaran agamanya, bahkan sangat terlarang, ironis memang, namun seperti itulah realitasnya.
Pada saat yang bersama an dengan dikeluarkannya hasil riset ini, kita juga melihat realitas bahwa negara-negara Barat, dalam hal ini dimotori oleh Amerika, tengah melampiaskan nafsunya guna menguasai sebagian negara-negara Islam, impilkasi dari nafsu brutal Amerika dan sekutunya tersebut adalah pembasmian kaum muslim di sebagian negara muslim yang saat ini mereka jajah, kita ambil contoh di Irak, Afganistan dan juga Palestina, dengan berbagai dalih pembenaran mereka mengerahkan pasukan perangnya dalam jumlah yang sangat besar. Nyawa umat Islam bagi mereka sangat tidak berharga, hak asasi manusia yang mereka agungkan di negaranya mereka abaikan. Seolah-olah hanya mereka yang punya hak asasi manusia dan punya hak hidup di muka bumi ini.
Bangsa Barat, dalam hal ini Eropa dan Amerika, tidak menyadari bahwa dengan ‘soft power’ yang dimiliknya diam-diam kaum muslim sebenarnya sedang menguasai tanah tumpah darah mereka, hanya memang bedanya, tidak dengan jalan peperangan dan pertumpahan darah. Lihat betapa pesatnya perkembangan jumlah penganut muslim di daratan Eropa, di Amerika pun menunjukkan bukti yang sama, Islam menjadi agama yang jumlah penganutnya paling pesat pertambahannya. Beberapa faktor yang menjadi penyebab pesatnya pertumbuhan jumlah umat Islam di kedua benua tersebut, diantaranya adalah kesadaran sebagian penduduk benua biru dan negeri Paman Sam akan kebenaran sejati yang ada dalam ajaran Islam, setelah batin mereka sekian lama mengalami diaspora, akhirnya hidayah mendatangi mereka, mereka meyakini sepenuh hati bahwa Islam adalah agama yang paling rasional dan universal ,hal tersebut dibuktikan dengan logika dalam ajaran-ajarannya. Faktor lain yang menjadi pemicu pesatnya jumlah pemeluk Islam di negara-negara Barat adalah imigrasi, ya…perpidahan penduduk dari negara-negara muslim tidak dipungkiri menjadi faktor lain penyebab pesatnya pertumbuhan jumlah penganut Islam, hal tersebut didukung juga oleh total fertility rate yang tak berimbang, di satu sisi, penduduk pribumi (bangsa kulit putih) mengalami penurunan tingkat kelahiran, sementara pada kalangan pendatang tingkat kelahiran cukup stabil, dalam jumlah lebih dari 3 anak per keluarga.
Ada satu instrumen lagi yang kadang orang lupa memperhitungkannya, yaitu faktor ekonomi. Tumbangya ekonomi kapitalis liberal menjadi berkah tersendiri bagi pencarian model penataan ekonomi baru, dan salah satu model aplikasi ekonomi yang sangat diperhitungkan adalah ekonomi syariah, salah satu cabang ajaran Islam yang kini makin digandrungi di kalangan orang-orang Barat.
Laporan tersebut direalese dengan judul “Mapping The Global Muslim Population”. Dari laporan tersebut juga dipastikan bahwa Indonesia menjadi negara dengan jumlah penganut muslim terbanyak di dunia, yaitu berkisar 200 juta jiwa, urutan kedua ditempati oleh Pakistan, dengan jumlah kaum muslim sebanyak 175 jiwa, dan kemudian India ditempat ketiga dengan jumlah 160 juta jiwa.
Tim Pew Forum menghabiskan waktu hampir tiga tahun untuk menganalisis data terbaik yang tersedia dari 232 negara dan wilayah. Penelitian itu bermaksud untuk mendapat gambaran komprehensif terbaik tentang populasi Muslim dunia pada waktu tertentu. Mereka mengambil data yang mereka gabungkan dari sensus dan survei nasional dan memproyeksikannya berdasarkan pada apa yang mereka tahu tentang pertambahan penduduk di setiap negara.
Bagi kita umat Islam tentu jumlah itu cukup mengegembirakan, sebab dari hasil riset tersebut juga bisa menjadi indikator keberhasilan umat Islam dalam menyebarluaskan ajaran agamanya, namun disisi lain, juga bisa menjadi sebuah keprihatinan tersendiri, sebab kuatitas yang makin besar belum didiringi dengan kualitas yang menggembirakan. Sebagai contoh Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar dunia, namun ternyata juga menjadi menduduki peringkat kedua (setelah Rusia) dalam hal pornografi, padahal orang Islam tahu, pornografi merupakan salah satu hal yang terlarang dalam ajaran agamanya, bahkan sangat terlarang, ironis memang, namun seperti itulah realitasnya.
Pada saat yang bersama an dengan dikeluarkannya hasil riset ini, kita juga melihat realitas bahwa negara-negara Barat, dalam hal ini dimotori oleh Amerika, tengah melampiaskan nafsunya guna menguasai sebagian negara-negara Islam, impilkasi dari nafsu brutal Amerika dan sekutunya tersebut adalah pembasmian kaum muslim di sebagian negara muslim yang saat ini mereka jajah, kita ambil contoh di Irak, Afganistan dan juga Palestina, dengan berbagai dalih pembenaran mereka mengerahkan pasukan perangnya dalam jumlah yang sangat besar. Nyawa umat Islam bagi mereka sangat tidak berharga, hak asasi manusia yang mereka agungkan di negaranya mereka abaikan. Seolah-olah hanya mereka yang punya hak asasi manusia dan punya hak hidup di muka bumi ini.
Bangsa Barat, dalam hal ini Eropa dan Amerika, tidak menyadari bahwa dengan ‘soft power’ yang dimiliknya diam-diam kaum muslim sebenarnya sedang menguasai tanah tumpah darah mereka, hanya memang bedanya, tidak dengan jalan peperangan dan pertumpahan darah. Lihat betapa pesatnya perkembangan jumlah penganut muslim di daratan Eropa, di Amerika pun menunjukkan bukti yang sama, Islam menjadi agama yang jumlah penganutnya paling pesat pertambahannya. Beberapa faktor yang menjadi penyebab pesatnya pertumbuhan jumlah umat Islam di kedua benua tersebut, diantaranya adalah kesadaran sebagian penduduk benua biru dan negeri Paman Sam akan kebenaran sejati yang ada dalam ajaran Islam, setelah batin mereka sekian lama mengalami diaspora, akhirnya hidayah mendatangi mereka, mereka meyakini sepenuh hati bahwa Islam adalah agama yang paling rasional dan universal ,hal tersebut dibuktikan dengan logika dalam ajaran-ajarannya. Faktor lain yang menjadi pemicu pesatnya jumlah pemeluk Islam di negara-negara Barat adalah imigrasi, ya…perpidahan penduduk dari negara-negara muslim tidak dipungkiri menjadi faktor lain penyebab pesatnya pertumbuhan jumlah penganut Islam, hal tersebut didukung juga oleh total fertility rate yang tak berimbang, di satu sisi, penduduk pribumi (bangsa kulit putih) mengalami penurunan tingkat kelahiran, sementara pada kalangan pendatang tingkat kelahiran cukup stabil, dalam jumlah lebih dari 3 anak per keluarga.
Ada satu instrumen lagi yang kadang orang lupa memperhitungkannya, yaitu faktor ekonomi. Tumbangya ekonomi kapitalis liberal menjadi berkah tersendiri bagi pencarian model penataan ekonomi baru, dan salah satu model aplikasi ekonomi yang sangat diperhitungkan adalah ekonomi syariah, salah satu cabang ajaran Islam yang kini makin digandrungi di kalangan orang-orang Barat.
No comments:
Post a Comment