Tuesday, May 12, 2009

Bahroum : Paus Mengekalkan Penjajahan Zionis

Hamas menyatakan, bahwa kunjungan Paus Benedict XVI ke Israel, khususnya sesudah terjadinya pembantaian di Gaza, yang menyebabkan terbunuhnya anak-anak, wanita, dan orang tua, dan hancurnya bangunan, dan kunjungan itu hanyalah mengekalkan penjajah dan kebiadan Zionis-Israel. Pernytaan keras kepada Paus itu, disampaikan oleh juru bicara Hamas, Fauzi Bahroum, di kota Gaza.

Menurut Bahroum, pernyataan Paus, yang mendukung adanya solusi yang ditawarkan Obama, tentang ide dua negara : Palestina dan Israel, adalah sebuah ‘surprise’, dan itu berarti menyetujui pengekalan terhadap penjajahan, yang sudah berlangsung selama lebih dari 60 tahun, yang dilakukan oleh rezim Zionis-Israel. Dukungan terhadap ide dua negara itu, justru menurut Bahroum, hanya akan mengekalkan sebuah entitas politik yang bernama Israel, yang akan terus menerus menjajah, dan menerapkan sistem yang sangat rasis.

Pemerintah Zionis-Israel secara sistematis menggerogoti tanah-tanah yang menjadi milik warga Palestina, di Jerusalem dan Tepi Barat, dan melakukan proses yahudisasi kota Jerusalem, dan mengusir penduduk setempat, serta para penduduk Arab itu, sebagai penduduk illegal. Anehnya, Paus menjad pura-pura ‘bodoh’, terhadap tindakan yang dilakukan Zionis Israel, yang menghancurkan rumah yang menjadi milik penduduk Arab-Palestina di Jerusalem dan Tapi Barat.

Paus Benedicth XVI, justru secara terang-terangan, ketika bertemu dengan para pemimpin Zionis-Israel, menyatakan rasa simpatinya terhadap keluarga korban penculikan Kopral Gilad Shalid, yang diculik oleh Hamas. Tapi, dari mulut Paus tidak sedikitpun keluar ucapan simpati terhadap 12.000 warga Palestina,yang sekarang ini berada di penjara-penjara Israel, dan umumnya mengalami kondisi yang buruk, dan sangat menyedihkan.

Kelompok Gerakan Jihad Islam, di Tepi Barat, memberikan komentarnya atas kunjungan Paus ke Israel, dan pernyataan yang menyatakan simpatinya kepada keluarga Gilad Shalid, sebagai tindakan yang membutakan mata atas holocaust yang dilakukan oleh Zionis-Israel, selama mereka melakukan kejahatannya di Gaza, di bulan Januari lalu.

Mengapa Paus tidak mau melihat,bagaimana kodisi umat Islam dan Kristen, yang dihancurkan oleh Zionis-Israel, baik di Jerusalem maupun di Tepi Barat, tapi justru nampaknya Paus ingin lebih mengambil hati para pemimpin Israel, dan mengabaikan keadilan bagi rakyat Palestina yang ditindas dan dihancurkan oleh Israel. (m/pic)

No comments: